Di mataku, ini bukan soal kepemilikan. Bukan soal kamu menemani siapa
makan siang. Bukan juga soal bersama siapa kamu seharian. Semuanya soal
keputusan. Ada yang harus berani ambil resiko dan memulai.
Dan
nampaknya, hatimu terlalu lembut untuk menyakiti. Maka, ijinkan aku
mengawali.
Aku punya cara berbeda untuk menyayangimu. Pegang kata-kataku ini.
Aku pergi, bukan berarti membenci. Aku cuma mau kamu tahu bagaimana
pentingnya aku. Aku cuma mau kamu merasakan dunia tanpa berbagi nafas
denganku. Aku ingin memberanikan diri merasakan belantara hidup tanpa
lenganmu, melindungiku. Supaya kita sama-sama tahu. Bahagiakah jika kau
tak menyandingku? Tangguhkah aku tanpa topanganmu?
Apakah kekitaan yang takut dilepaskan itu, perlu?
Izinkan aku menyayangimu dengan caraku sendiri. Aku tidak akan banyak
bertanya kamu sedang apa dan sedang bersama siapa. Tak akan rewel
kuminta kau menemaniku makan, atau berjalan-jalan. Akan kubuktikan aku
sanggup menghadapi masa berat sendirian. Mencintaimu, berarti
menangguhkan diri. Aku ingin jadi wanita yang menguatkan. Bukan membuka
lubang kelemahan.
Mencintaimu dengan berbeda, bukan berarti tidak mencintaimu sama
sekali. Saat kau butuh teman diskusi, waktuku sudah pasti kau miliki.
Aku tak pernah jauh, hanya sedikit menyingkir demi menjaga hati.
Perhatianku jelas berjeda, tapi berarti.
Kasih sayangku pendiam, tak perlu diteriakkan lantang. Jika terlalu keras cintaku kusuarakan, justru nanti kau sakit telinga.
Dan bukankah sesuatu yang tenang dan tak lantang biasanya tak kunjung reda?
credit to (http://www.hipwee.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar